-->
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Mau Token Listrik Gratis di Bulan September Ini Dari PLN? Begini Caranya

 

PT PLN (Persero) masih memberikan stimulus dalam bentuk diskon listrik pada bulan September ini.

Bantuan yang diberikan khusus untuk pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA.

Besaran diskonnya yakni 100% alias gratis untuk pelanggan 450 VA dan diskon 50% untuk pelanggan 900 VA bersubsidi, dengan kode R1 pada struk pembayaran listrik.

 Cara mendapat token listrik gratis untuk bulan September ini cukup mudah lho.

Ada dua metode yang bisa dilakukan. D mengutip dari situs resmi PLN, Selasa (1/9/2020), berikut caranya:

1. Lewat situs resmi  www.pln.co.id
Pertama-tama, akses laman resmi PLN di alamat www.pln.co.id. Dari tiga pilihan yang tertera di layar, pilih (klik / tap) 'Stimulus COVID-19 (Token Gratis / Diskon)'.

Setelah itu, masukan ID pelanggan atau nomor meteran pada kolom pencarian. Masukan kode captcha, lalu klik cari.

Token listrik gratis atau diskon 50% akan tampil pada kolom keterangan.

Token listrik gratis atau diskon 50% berhasil didapatkan dan dapat digunakan.

Kode yang didapat dari www.pln.co.id tersebut langsung bisa dipakai pada kWh meter di rumah.

2. Via WhatsApp
Cara untuk mendapatkan token listrik gratis via WhatsApp tidak kalah mudah. Pertama-tama chat PLN di nomor 08122-123-123.

 Kemudian, pengguna akan diberikan pilihan dengan tulisan ‘Ketik 1 untuk Info Listrik Gratis/Diskon Stimulus COVID-19’.

Format pesan yang akan Anda terima adalah sebagai berikut:

“Halo Electrizen. Ketik 1 untuk info listrik gratis/diskon stimulus COVID-19. Ketik 2 untuk baca meter mandiri pemakaian listrik (pascabayar)”.

Kirimkan ID pelanggan atau nomor meteran listrik setelah mendapatkan balasan pesan otomatis selanjutnya. Format pesan otomatis yang akan Anda terima adalah seperti berikut:

“Halo electrizen, pemerintah memberikan listrik gratis untuk pelanggan rumah tangga 450 VA dan diskon 50% untuk pelanggan rumah tangga 900 VA subsidi (sesuai data terpadu kesejahteraan sosial) dan pelanggan bisnis dan industri 450 VA. Silakan masukan ID pelanggan/nomor meter Anda ya?”

Tak butuh waktu lama, sebuah pesan otomatis berisi token listrik gratis/diskon listrik akan Anda terima dan siap digunakan. Selamat mencoba!

Sumber: detik.com

Soal Penghapusan Premium dan Pertalite, Ini Kata Bos Pertamina

 

Rencana penghapusan Premium dan Pertalite kembali mengemuka dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara PT Pertamina dan Komisi VII DPR RI pada Senin (31/8/2020).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penyederhanaan produk bahan bakar minyak (BBM)

mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 20 Tahun 2019 yang mensyaratkan standar minimal RON 91

Nicke memaparkan, saat ini masih ada dua produk di bawah RON 91 yang masih dijual, yakni RON 88 (Premium) dan RON 90 (Pertalite).

“Kita akan mencoba melakukan pengelolaan hal ini karena sebetulnya Premium dan Pertalite ini porsi konsumsinya paling besar,” kata Nicke.

Menurut dia, hanya tinggal tujuh negara yang masih menjual produk gasolin di bawah RON 90, yakni Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan, dan Indonesia.

Padahal, sebut Nicke, Indonesia masuk kelompok negara yang memiliki GDP 2.000 dollar AS hingga 9.000 dollar AS per tahun.

Berdasarkan klasifikasi tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak, yakni enam jenis produk.

“Jadi, itu alasan yang paling penting kenapa kita perlu me-review kembali varian BBM ini karena benchmark 10 negara seperti ini,” kata Nicke.

Di sisi lain, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas’ud Khamid mengungkapkan, memang terjadi penurunan penjualan produk Premium sejak awal tahun 2019 hingga pertengahan 2020.

Daily sales Premium di awal 2019 di kisaran 31.000 hingga 32.000 kiloliter per day, Pertamax sekitar 10.000 kiloliter, artinya penjualan Premium tiga kali penjualan Pertamax,” terang Mas’ud.

Adapun memasuki Agustus 2020, penjualan Premium menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 24.000 kiloliter per hari, sedangkan Pertamax meningkat menjadi 11.000 kiloliter per hari.

Mas’ud melanjutkan, proyeksi penjualan ke depannya penjualan Premium akan semakin menurun volumenya.

“Pada 2024 penjualan volume gasolin sekitar 107.000 kiloliter per hari. Premium dari 24.000 kiloliter per hari menjadi 13.800 kiloliter per hari,” ujar Mas’ud.

Di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma mempertanyakan kesiapan kilang Pertamina seandainya jadi melakukan penyederhanaan varian produk BBM.

“Terkait penghapusan Premium dan Pertalite, bagaimana nanti kesiapan kilang Pertamina untuk konfigurasi tersebut,” ujar Paramitha dalam kesempatan yang sama.

Sumber: kompas.com


Pemerintah Turunkan Tarif Listrik Pelanggan Non-Subsidi Tanpa Syarat

 

Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) untuk pelanggan nonsubsidi dengan tegangan rendah Rp 22,5 per kWh periode Oktober s.d Desember 2020.

“Untuk pelanggan tegangan rendah tarifnya ditetapkan Rp 1.444,70 per kWh atau turun sebesar Rp 22,5 per kWh dari periode sebelumnya.

Sedangkan untuk pelanggan tegangan menengah dan tegangan tinggi tarifnya tetap, sama dengan perhitungan besaran tarif tenaga listrik periode Juli-September 2020.

 Sedangkan khusus untuk pelanggan rumah tangga 900 VA-RTM, tarifnya tidak naik atau tetap sebesar Rp 1.352/kWh,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, Selasa (01/09/2020).

Agung juga mengatakan penurunan tarif bagi golongan rendah ini tak perlu menyertakan syarat apa pun.

“Silakan nikmati penurunan tarif ini. Dan gunakan listrik PLN dengan nyaman dan tentu saja aman,” tambah Agung.

Dengan demikian adapun tarif listrik pelanggan nonsubsidi untuk pelanggan Tegangan Rendah (TR) yang bisa menikmati penurunan tarif tenaga listrik,

yakni pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA, 2.200 VA, 3.500-5.500 VA, 6.600 VA ke atas, pelanggan bisnis daya 6.600-200 kVa,

pelanggan pemerintah daya 6.600-200 kVa, dan penerangan jalan umum, tarifnya turun sebesar Rp 22,58/kWh menjadi sebesar Rp 1.444,70/kWh.

Untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA mendapat diskon 100 persen (digratiskan),

sementara untuk pelanggan rumah tangga daya 900 VA, tarifnya didiskon 50 persen  atau Rp 1.352/kWh yang sudah dimulai sejak April 2020 lalu.

 Untuk pelanggan Tegangan Menengah (TM) seperti pelanggan bisnis, industri, pemerintah dengan daya lebih dari 200 kVa, besaran tarifnya tetap sama sebesar Rp 1.114,74/kWh.

Adapun pelanggan Tegangan Tinggi (TT) yang digunaka industri dengan daya >= 30.000 kVa ke atas, tarifnya juga tak mengalami perubahan yakni Rp 996,74/kWh.

Kedepannya, lanjut Agung, dimungkinkan tarif tenaga listrik dapat kembali mengalami perubahan melihat perkembangan ICP, kurs, inflasi, dan HPB.

“Kementerian ESDM berharap PLN dapat terus meningkatkan efisiensi operasional, sehingga biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik per kWh dapat diupayakan turun atau minimal tetap dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.

Sumber: kompas.tv

Tubuhnya Berubah Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Ini yang Dirasakan Ridwan Kamil

 Usai dirinya disuntik pertama sebagai peserta Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19.


Hal itu diungkapkan Gubernur saat diwawancarai wartawan, dalam acara Tahlilan dan Jumenengan di Keraton Kasepuhan Cirebon Minggu, 30 Agustus 2020.


“Sekarang ngantuk terus terutama selepas waktu magrib, jujur salah satunya yang saya rasakan padahal biasanya jarang. Nyut-nyutan sudah hilang, pegal-pegal juga sama sudah hilang, makan agak berbeda sekarang lebih banyak makan,” katanya.

Kang Emil sapaan akrabnya meminta doanya, karena syaratnya sendiri yaitu dua kali disuntik.

Nanti darahnya diambil apakah kuat terhadap covid-19, jika itu kuat berarti berita gembira baginya.

“Kemudian Januari tahun depan bisa produksi bagi masyarakat semua. total relawan sendiri jumlahnya yaitu 1.620 dan sampai
 tanggal 31 masih dibuka relawan.
Karena tidak semua yang terdaftar itu lolos, jadi kalau fisiknya kurang bagus bawa penyakit walaupun dia mendaftar dipastikan tidak lolos,” jelasnya.

Sebelumnya Ridwan Kamil menyampaikan dirinya sudah mendaftar sebagai relawan untuk uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech, yang mulai disuntikkan ke manusia pada Selasa, 11 Agustus 2020.

Penyuntikan vaksin baginya berlangsung di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran bareng dengan 21 orang lain.

Meski sudah mendaftar, Ridwan mengaku dirinya belum mengetahui apakah lolos sebagai relawan untuk melanjutkan proses uji klinis atau tidak.

Pendaftaran itu, sambung dia, merupakan dukungan sekaligus bentuk kepercayaan pada tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Kalau pemimpin ikut, rakyat yakin bahwa semua berproses secara ilmiah. Tidak ada istilah masyarakat untuk dikorbankan,” ujar Ridwan.

Apabila dirinya lolos dan dipanggil sebagai salah satu relawan, Ridwan mengaku siap menyampaikan prosesnya kepada publik.

“Kalau berhasil, saya sampaikan. Kalau tidak berhasil saya sampaikan kurang berhasil. Kita ikhtiar,” tuturnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat sebaiknya tetap percaya kepada pemerintah, yang mengusahakan hal terbaik seperti menanti proses kehadiran vaksin dalam menangani Covid-19 ini.

Sumber: pikiran-rakyat.com

 

Wanita Ini Mendadak Hamil, 1 Jam Kemudian Melahirkan Dengan Selamat

Warga Kabupaten Tasikmalaya heboh dengan kabar perempuan yang mendadak hamil, satu jam kemudian melahirkan bayi laki-laki.

Ibu itu bernama Heni Nuraeni (28), warga Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Heni memperbaiki mendadak hamil dan melahirkan itu Sabtu (18/7) sekitar pukul 21.30 WIB.

Bayi itu adalah anak tiga Heni.

Dia mengaku, sebelum ditangkap lahiran, ia tidak pernah mengalami gejala seperti sedang hamil.

Selama sembilan bulan terakhir ini dia selesai reguler datang bulan.

Namun, sekitar pukul 20.00 WIB, dia memperbaiki keanehan di perutnya. Perut bagian kanan mengeras dan membesar.

Dia menikmati mulas seperti orang yang mau dilahirkan. Setelah itu, orang tuanya memanggil dukun beranak.

Tanpa disangka, ia mengandung buah hati yang lucu dan betisnya pukul 21.30 WIB lahir ke dunia bayi berjenis kelamin laki-laki itu dengan selamat.

“Begitu mengejutkan di rumah, terus terasa ada yang aneh. Perut sebelah kanan mengeras. Ada yang gerak. Saya dibawa ke rumah bapak. Tahunya mulas sejam kemudian, dan panggil indung berang (dukun beranak) akhirnya lahir, ”kata Heni seperti dilansir dari Radar Tasikmalaya.

Heni berhasil tidak pernah merasakan hamil selama sembilan bulan ini.

Selain tidak mengalami keluhan layaknya tengah ngidam, Heni bahkan teratur menstruasi setiap bulan.

Bahkan, saat melahirkan, ia mengaku sedang menstruasi. “Enggak tahu hamil. Biasa haid teratur tiap bulan juga,” tutur Heni.

Meski ia kaget, kelahiran anak yang ketiga ini disambut antusias keluarga. Sang bayi diberi nama Lingga Cipta Radeva.

Keluarga berharap anaknya menjadi pembawa keberkahan untuk keluarga.

Terpisah, Kasi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Reti Zia D menuturkan, kasus melahirkan anak tanpa merasakan kehamilan pernah terjadi dalam dunia medis.

Peristiwa ini, jelas dia, disebut cryptic pregnancy. Kasusnya satu dari ratusan kasus kehamilan.

“Ini dalam kehamilan ada yang namanya cryptic pregnancy. Ada juga kasus mola atau kehamilan anggur,” singkatnya.

Sumber: jpnn.com

Lagi, 8 Remaja di Sulsel Gelar Pesta Seks, Ngaku Begituan 3 Hari Non-Stop

Polisi melepaskan 4 pasangan mesum yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA di sebuah rumah kontrakan di kawasan Pallateang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (13/7).

Penangkapan ini dilakukan lantaran ada laporan dari masyarakat terkait kegiatan pesta seks yang dilakukan para pelajar.


Bahkan, setelah disetujui, para peserta setuju telah melakukan hubungan suami istri selama 3 hari bertemu-turut


Seperti dilansir dari iNews.id, Senin (13/7), Kasat Reskrim Polres Pintrang, AKP Dharma Negara membenarkan penggerebekan pasangan mesum tersebut.

Dia mengatakan para terbukti berhasil telah menginap bersama di indekos selama 3 hari berturut-turut.

Masing-masing setuju.

“Delapan orang yang mencintai mereka, sepasang kekasih yang masih di bawah umur. Kami periksa dan interogasi, ada yang menerima telah melakukan hubungan suami istri, ”

"Hal itu melebihi mereka, itu sudah ada dalam satu kos sejak tiga hari lalu," ucap Dharma.

Kepada polisi, para remaja ini mengaku nekat melakukan pelaasan seksual terhadap kedua orang tuanya.

Polisi pun berhasil memahami identitas pelajar yang terbukti sebagain besar merupakan pendatang dari luar daerah.

“Menurut pengakuan, mereka adalah korban dari kedua orang tuanya. Mereka kabur dari rumah karena ada masalah. Ada yang sakit hati, merasa terancam, takut, diintimidasi dan sebagainya, ”

Polisi pun saat ini sudah melakukan pendataan dan menyerahkan para remaja tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Pinrang.

Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pinrang, Bahtiar Tombong mengaku cukup prihatin dengan penggerebekan ini.

Namun pihaknya akan terus melakukan pendampingan pada para anak yang tertangkap setelah melakukan pesta seks di rumah kos.

Ia juga berharap kasus semacam ini tak terjadi lagi dan berharap para orang tua bisa lebih memperhatikan anak-anaknya.

“Tentunya, orang tua juga mesti lebih aktif dalam mengawasi anaknya,” ucap Bahtiar seperti dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (14/7).

Kabar ditangkapnya 4 pasang remaja yang tengah melakukan pesta seks 3 hari bertutur-turut di sebuah rumah indekos kawasan Pinrang, Sulsel memang sangat memprihatinkan.

Hal ini jelas menunjukkan bahwa masih banyak orang tua yang belum bisa memberikan perhatian kepada anak-anaknya sehingga mereka bisa melakukan tindakan yang tak seharusnya.

Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi para orang tua agar bisa lebih bisa memprioritaskan anaknya dan menjaga pergaulan yang tercipta agar tak terjerumus pada hal yang merugikan.

Sumber: keepo.me

Dikira Gratis, Pasien Covid-19 Asal Bengkulu Ini Syok Saat Ditagih Biaya Perawatan Sebanyak Ini

Seorang pasien isolasi Covid-19 baru-baru ini menceritakan pengalamannya setelah menjadi pasien isolasi di rumah sakit.

Padahal, di masa pandemi korona di Tanah Air, subsidi pemerintah terkait pembiayaan perawatan intensif pasien Covid-19 memang sangat dibutuhkan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07 / MENKES / 104/2020 tentang Penetapan Infeksi Virus Corona sebagai Penyakit Dapat Menimbulkan Wabah dan Penanggulangannya yang diteken Menteri Kesehatan pada 4 Februari 2020.

Menyanggupi segala bentuk dana dalam kerangka kerja yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan / atau sumber dana lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Namun, sampai 3 bulan ini, masih ada sebagian besar masyarakat yang dipungut biaya selama masa transisi Covid-19 di RSUD M Yunus, Bengkulu.

Seperti HS, seorang wanita di Bengkulu yang harus membayar Rp 6,7 juta setelah menerima isolasi Covid-19.

Pasien berisial HS mulai mengunjungi rumah sakit untuk memeriksakan penyakit bawaan.

Namun sebelum menjlani ujian, HS pun diperintahkan untuk ujian cepat.

Dari situlah, hasil tes cepat HS terbukti reaktif, dan akhirnya ia harus berhasil menyelesaikan isolasi Covid-19 di rumah sakit.

Usai 5 hari disetujui isolasi, HS pun kembali melakukan tes swab dengan hasil negatif. HS pun akhirnya diizinkan pulang ke Perumahan.

Namun sayang seribu sayang, disetujui pulang dengan perasaan lega, HS dikagetkan atas tagihan biaya rumah sakit sebesar Rp 6,7 juta.

Diketahui, tagihan biaya tersebut merupakan besarnya biaya perawatan selama pasien tersebut diisolasi.

Akibat hal ini, Efran, anak HS pun akhirnya mengutang pada para tetangganya untuk melunasi biaya tersebut.

Pihak keluarga pun mencari pinjaman dan menunjukkan surat keterangan miskin agar bisa membayar tagihan. Lalu Efran mendapatkan keringanan.

Ia diminta membayar biaya sebesar Rp 4 juta.

“Saya langsung ke ruangan saat diberitahukan print out biaya perawatan, setelah itu dibaca, kami dikenakan biaya enam juta tujuh ratusan,” ucap Evran, dikutip dari Kompas TV.

Menanggapi kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan jika semua biaya pasien yang dirawat di ruang isolasi sudah ditanggung oleh negara melalui Kementerian Kesehatan.

“Kalau pasien PDP dan diisolasi itu dibayar negara, dalam hal ini melalui Kemenkes namun saya akan coba tanyakan ke pihak rumah sakit untuk melakukan klarifikasi soal ini,” ujar Herwan Antoni melalui telepon ke Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).

Sementara itu, Direktur RSUD M Yunus, Zulkimaulub Ritonga mengatakan ada kesalahan komunikasi antara pegawai ruangan dengan pihak administrasi rumah sakit.

Ia mengatakan petugas mengira HS dari rungan lain dan bukan pasien dari rungan Fatmawati yang digunakan untuk ruang isolasi Covid-19.

Ia memastikan jika pasien yang dirawat di ruangan Fatmawati pembiayaannya ditanggung negara.

“Setelah saya cek ternyata ada kekeliruan pihak admin rumah sakit yang mengira pasien berasal dari ruangan lain,” ujar Zulki, kepada wartawan, Sabtu (13/6/2020).

Zulki mengatakan telah meminta stafnya mendatangi rumah pasien untuk meminta maaf dan mengembalikan sejumlah uang yang telah dibayar ke rumah sakit.

“Hari ini, pihak rumah sakit telah saya minta mendatangi rumah pasien untuk mengembalikan uang tersebut,” kata Zulki.

Sementara itu, Efran, anak kandung pasien bersyukur pihak rumah sakit mengembalikan uang, karena uang itu didapat dari pinjaman ke tetangganya.

“Saya merasa syukur uang dikembalikan, karena uang itu hasil pinjam dengan tetangga,” ujar Efran.

Sumber: intisari.grid.id

Kuli Proyek Ngaku PNS Bisa Pacari Ratusan Janda Muda, Hartanya Dikeruk

Polisi telah meringkus seorang pria bernama Lukman (43) karena terlibat kasus penipuan dan diduga telah merenguk harta benda milik ratusan janda muda.

Agar bisa meyakinkan calon korbannya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli proyek ini mengaku pada calon korbannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Provinsi Banten.

Berbekal kebohongan itu ratusan janda muda dari berbagai daerah rela memberikan uang hingga puluhan juta rupiah.

Kanit I Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Tomi Irawan seperti dilaporkan Bantennews.co.id–jaringan Suara.com, Jumat (17/7/2020) mengatakan, kasus ini terungkap setelah polisi menyelidiki laporan seorang perempuan yang mengaku telah ditipu Lukman.

Polisi meringkus Lukman saat sedang berada di Perumahan Taman Banten Lestari RT 04 RW 26, Kelurahan Unyur Kecamatan Serang Kota Kota Serang.

Tomi membeberkan, modus yang digunakan Lukman, yakni dengan mengajak berkenalan para calon korbannya melalui media sosial.

Setelah itu, biasanya pelaku mengajak para korbannya untuk berpacaran.

Nantinya setelah berpacaran pelaku meminjam sejumlah uang dan berjanji akan mengembalikannya.

“Korban yang melapor ini mengaku diajak pelaku bekerjasama menggadai mobil bak terbuka dan meminta uang gadai sebanyak Rp26 juta,

namun sampai saat ini mobil tidak datang dan kemudian pelaku meminta uang untuk patungan membeli motor NMAX menggunakan identitas korban sebesar Rp3 juta akan tetapi sepeda motor dikuasai pelaku dan cicilan tidak dibayarkan. Sehingga kerugian total Rp29 juta,” kata Tomi.

Menurut Tomi, wanita yang menjadi korban ditaksir mencapai ratusan orang, namun yang berani melaporkan hanya 1 orang karena kerugian yang dialaminya cukup besar.

Dari isi handphone tersangka, polisi berhasil mengidentifikasi kemungkinan para korban yang berasal dari berbagai daerah di antaranya Pandeglang, Jakarta Utara, Cilegon, Serang, Bogor, Lampung, Tasikmalaya, Pamulang, Samarinda, Bojonegara, Ciputat hingga Depok.

“Nomor ponsel perempuan yang kami buka blokirannya saja mencapai 74 orang, belum lagi nomor-nomor perempuan lain di handphone-nya yang panggilannya sayang, mama-papa yang kemungkinan korbannya sekitar 50 orang lebih,” kata dia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Mochamad Nandar menambahkan, biasanya uang hasil dari menipu itu digunakan oleh pelaku untuk kebutuhan sehari-hari.

Untuk menghindari korban yang sudah berhasil ditipunya, pelaku mengaku sakit saat korbannya menagih janji atau meminta uangnya dikembalikan.

“Saat ditagih oleh korban si pelaku mengaku sakit dan yang membalas chatting adalah anaknya. Bahkan ada korban yang sampai memberikan laptop, uang tunai hingga puluhan juta. Perempuan yang dipacarinya sekitar 50 orang, padahal pelaku sudah punya anak dan istri,” kata dia.

Atas perbuatannya itu, Lukman dijerat Pasal 378 jo 372 KUHP dengan ancaman 4 tahun kurungan penjara.

Kini, kuli bangunan itu telah dititipkan di Rutan Kelas IIB Pandeglang.

Sumber: suara.com

Alat Swab Patah di Hidung, Bocah Ini Meninggal Dunia

Bocah Arab Saudi meninggal setelah alat yang digunakan untuk tes swab virus corona patah di dalam hidung.

Berita Sabaq melaporkan anak laki-laki yang meninggal di Rumah Sakit Umum Shaqra.

Anak dibawa ke rumah sakit


Pihak rumah sakit lantas meminta bocah itu dengan tes swab untuk mengetahui apakah dia terpapar Covid-19 atau tidak.

Saat menerima pemeriksaan, alat yang digunakan patah di dalam hidung,

sehingga dokter menggunakan anestesi umum untuk memperoleh hasil swab dari gurun.


Namun bocah ini dibiarkan tanpa melanjutkan selanjutnya demi kebangkrutan karena sumbatan pada saluran pernapasan. Dia kemudian dinyatakan meninggal.

Abdullah Al Joufan, ayah dari anak yang diterima sejak awal menolak prosedur anestesi umum untuk ditangkap.

Sementara dokter menyetujui, dan menyatakan setelah tindakan sang anak akan ditangani oleh dokter spesialis anak, tetapi staf menyatakan spesialis sedang cuti.

Seperti dikutip dari Gulfnews, Selasa (14/7), Abdullah meminta agar sang anak dipindahkan ke rumah sakit khusus di Riyadh karena kondisinya terus memburuk.

Meskipun dibatalkan, namun ambulan datang terlambat. Ambulans tiba setelah berlalu dinyatakan meninggal.


Sang ayah kemudian menyerahkan dua laporan penyelidikan dan penanganan yang salah atas situasi tersebut.

Dia mendesak Menteri Kesehatan segera membentuk komite investigasi.

Dia juga mendapat panggilan telepon dari Menteri Tawfiq al-Rabiah yang menyampaikan belasungkawa atas kematian putranya, juga dari Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani. Mereka berjanji untuk menindaklanjuti kasus ini.

Sumber: cnnindonesia.com

Tak Terima Pipinya Dicium Oknum Kades, Mahasiswi di Wajo Lapor Polisi

Seorang mahasiswi berinisial AP melaporkan Abdul Karim, Kepala Desa Lempong, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo ke polisi atas dugaan pelecehan seksual.

Menurut AP, pelecehan terhadap dirinya terjadi pada Minggu 12 Juni 2020 pukul 13.00 Wita di kantor Desa Lempong.

AP bercerita, kejadian tersebut bermula saat

 ia hendak berpamitan kepada Abdul Karim di hari terakhirnya menjalani kuliah kerja profesi (KKP) di kantor Desa Lempong.

Saat berpamitan, ia dan Abdul Karim berjabat tangan sebagai tanda perpisahan dan ucapan terima kasih telah diterima KKP di kantor Desa Lempong.

Tapi, seusai berjabat tangan kata AP, Abdul Karim malah mencium pipi kanan dan kirinya.

“Saya kaget tiba-tiba pak Desa langsung cipika cipiki (cium pipi kanan, cium pipi kiri), padahal di Desa Lempong tidak ada adat seperti itu. Terus caranya juga cipika cipiki bukan pipi sama pipi, melainkan mulutnya pak Desa yang mencium pipi saya,” jelasnya kepada SINDOnews, Kamis (16/7/2020).

Tak sampai di situ kata AP, Abdul Karim kembali memanggilnya masuk ke ruangan kerjanya.

Di dalam kata AP, Abdul Karim kembali menciumnya dengan modus berterima kasih.

“Ciuman yang kedua, pak desa memanggil saya ke ruangannya, ia katanya sangat terbantu dengan kehadiran saya KKP di kantor Desa Lempong dan langsung mencium saya untuk kedua kalinya,” lanjutnya.

Tidak sampai di situ, Abdul Karim yang sudah berpamitan untuk pulang, kembali masuk ke kantor desa, dengan alasan ingin mengambil stempel yang ketinggalan.

Stempel yang dicari Abdul Karim, berada persis di meja tempat AP mencetak laporan hasil KKP.


Setelah mengambil stempel, Abdul Karim langsung mendekat ke kursi tempat di mana AP duduk dan kembali mencium untuk ketiga kalinya.

“Saya dicium tiga kali, ini sudah sangat kurang ajar, namun saat itu saya tidak bisa berkata-kata karena saya kaget diperlakukan seperi itu, apalagi pada saat itu saya hanya berdua di dalam kantor desa. Keluarga saya marah besar sehingga saya disuruh melaporkan kejadian ke pihak kepolsian,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lempong, Abdul Karim membenarkan ada kejadian “cipika cipiki” antara dia dan AP di kantor Desa Lempong.

Hanya saja, “cipika cipiki” seperti itu menurut dia hal yang biasa dilakukan.

Apalagi menurut Abdul Karim, AP tak lain adalah tetangga rumahnya.

“Iye betul saya cipika cipiki, keluarga korban tidak terima, sehingga saya dilaporkan ke pihak kepolisian,” jelasnya.

Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Muhammad Warfa mengaku bahwa pihaknya telah menerima laporan pengaduan dari korban AP.

“Kami akan segera tindak lanjuti laporan pengaduan tersebut,” singkatnya.

Sumber: sindonews.com

Pemilik Rumah Sakit Ditangkap karena Keluarkan Ribuan Hasil Tes Corona Palsu

Seorang pemilik rumah sakit di Bangladesh ditangkap polisi, Rabu (15/7/2020).
Dia bertanggung jawab atas ribuan hasil tes Covid-19 palsu yang dikeluarkan dua rumah sakit miliknya.
Semua hasil menyebutkan negatif, padahal orang-orang tersebut tak pernah menjalani tes Covid-19.
ria bernama Mohammad Shahed itu diburu polisi selama 8 hari sebelum ditangkap.
Dia merupakan satu dari belasan orang yang terlibat dalam bisnis ilegal ini.
“Dia ditangkap di tepi sungai di perbatasan saat berusaha melarikan diri ke India. Dia menggunakan cadar,” kata juru bicara Batalion Aksi Cepat Kepolisian Bangladesh, Ashique Billah, dikutip dari AFP, Kamis (16/7/2020).
Para ahli memperingatkan, dokumen hasil tes palsu tersebut berpotensi memperburuk penyebaran virus corona di negara berpenduduk sekitar 168 juta jiwa itu yang telah terpukul.
Rumah sakit milik Shahed melakukan 10.500 tes virus corona, namun hanya 4.200 yang asli dan sisanya palsu.
Shahed juga dituduh memungut biaya untuk setiap sertifikat hasil tes meskipun dia telah meneken kesepakatan dengan pemerintah bahwa rumah sakitnya di Ibu Kota Dhaka memberikan layanan gratis, termasuk perawatan bagi pasien positif.
Seorang dokter kenamaan Bangladesh dan suaminya ikut terseret dalam kasus ini.
Mereka ditangkap oleh polisi dan dituduh menerbitkan ribuan sertifikat hasil tes palsu di laboratorium mereka di Dhaka

Mayoritas para klien adalah pekerja migran yang ingin pergi ke luar negeri.
Mereka membutuhkan dokumen hasil tes negatif sebagai syarat bisa memasuki negara lain.
Italia pekan lalu menangguhkan penerbangan dari Bangladesh untuk membendung masuknya virus setelah beberapa penumpang yang tiba dari Dhaka dinyatakan positif Covid-19.
“Beberapa warga Bangladesh yang dites positif di Italia diduga membawa sertifikat tes Covid-19 yang hasilnya negatif,” kata Shakirul Islam, aktivis buruh migran Bangladesh.
Bangladesh telah melaporkan lebih dari 193.000 kasus virus corona hingga Rabu, sebanyak 2.457 di antaranya meninggal dunia.
Sumber: inews.id

Wajah Mahasiswi Penabrak 2 Orang Hingga Tewas di Jalan DI Panjaitan Jakarta Timur

Seorang mahasiswa menabrak dua orang yang tengah berboncengan motor hingga tewas di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Rabu (15/7) tengah malam.

Menurut keterangan Polres Jakarta Timur, mahasiswa itu bernama Anjani Rahma Pramesti (23).

Dikutip dari Antara, saat ini, Anjani tengah berada di ruang pemeriksaan Satlantas Polres Jakarta Timur.

Namun warga Jalan Otista III Cipinang Cempedak, Jatinegara, itu belum bisa dimintai keterangan karena masih syok.

Selain memintai keterangan, polisi juga akan melakukan tes urine terhadap Anjani.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan, apakah yang bersangkutan dalam kondisi dipengaruhi alkohol dan narkoba atau tidak.

Selain menabrak dua orang, Anjani juga menabrak seorang warga yang tengah mendorong motornya.

Akibat kecelakaan ini, korban mengalami luka parah di muka, dahi, dan kakinya.

Sumber: kumparan.com


Sungguh Terlalu, DPR 'Endus' Permainan Nakal RS Sengaja Buat Pasien Negatif jadi Positif Covid-19 Demi Insentif

Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI hari ini menggelar rapat kerja dengan pemerintah untuk membahas laporan APBN semester I 2020, termasuk dengan Menkes Terawan Agus Putranto.


Dalam rapat tersebut, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengadu kepada Terawan tentang adanya rumah sakit 'nakal' di sejumlah daerah.

Menurutnya, rumah sakit tersebut sengaja membuat pasien dinyatakan positif COVID-19 demi mendapatkan anggaran corona.
Ada kenakalan juga di rumah sakit, tidak COVID tapi dinyatakan COVID. Keluarga enggak terima, dua minggu mau masuk pengadilan, akhirnya rumah sakit nyerah, oh iya bukan COVID," kata Said dalam rapat kerja dengan pemerintah, Rabu (15/7/2020).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, setelah diselidiki ternyata rumah sakit tersebut sengaja menyatakan pasien itu positif corona demi mendapatkan insentif rumah sakit.

"Telisik punya telisik, kalau dinyatakan mati COVID lebih besar. Ada yang sebut kalau orang kena COVID masuk rumah sakit sampai meninggal anggaran Rp 90 juta atau Rp 45 juta. Memang ini ujian betul, di Pasuruan, Jambi, Ciamis ini kan viral di mana-mana," jelasnya.

Said pun meminta agar Terawan turun ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang terjadi. Bahkan dia juga meminta agar memberikan sanksi bagi rumah sakit yang melakukan tindakan tersebut.

Sumber : industry.co.id



Banjir 10 Kabupaten di Sulawesi Selatan, 30 Orang Meninggal Ribuan Warga Mengungsi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sementara jumlah warga yang terdampak banjir di Sulawesi Selatan sebanyak 5.825 jiwa.

Informasi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan 3.321 orang mengungsi akibat banjir yang melanda 10 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.

Hingga Kamis (24/1) pukul 14.00 WIB berdasarkan pendataan dampak bencana yang dilakukan oleh Pusdalops BPBD Sulawesi Selatan, tercatat 78 desa terdampak bencana di 52 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap dan Bantaeng


Sebanyak 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 5.825 orang terdampak, 3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak dengan rincian 32 unit hanyut, 25 rusak berat, 2 rusak sedang, 12 rusak ringan, 5 tertimbun.

Sebanyak 2.694 unit rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam banjir, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit fasilitas peribadatan rusak dan 13 unit sekolah rusak.

Hingga saat ini, proses evakuasi, pencarian, penyelamatan korban dan penanganan pengungsi serta masyarakat yang terdampak banjir terus diintensifkan.

Dilaporkan di beberapa tempat banjir mulai surut begitu juga dengan debit aliran dari Waduk Bili-Bili juga makin berkurang.

Dampak bencana di Kabupaten Gowa meliputi 16 orang meninggal dunia, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 orang mengungsi, 10 unit rumah rusak terdiri dari 5 rusak berat dan 5 tertimbun, 604 unit rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.

Di Kota Makassar, sebanyak 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, dan 477 rumah terendam banjir. Kabupaten Soppeng terdapat 1.672 ha sawah terendam. Pendataan masih dilakukan.

Di Kabupaten Jeneponto meliputi 10 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat. Di Kabupaten Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.

Sementara di Kabupaten Wajo sebanyak 1.683 orang terdampak, 1.198 rumah terendam, 1.412 ha sawah terendam, 8 jembatan rusak, 4 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas pendidikan rusak.


Di Kabupaten Maros terdapat 4 orang meninggal dunia, 1.200 orang terdampak, 200 orang mengungsi, 400 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan. Kabupaten Bantaeng 1 unit rumah rusak sedang.

Kabupaten Sindrap terdapat 1 kk terdampak, 1 unit rumah rusak sedang. Serta di Kabupaten Pangkep terdapat 1 orang hilang, 1 luka-luka, 28 rumah dengan rincian 1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam, 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah rusak.

Kepala BNPB Doni Monardo, saat ini telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional membantu Pemda Sulawesi Selatan.

BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp1 miliar untuk operasional keposkoan dan darurat bagi BPBD yaitu Jeneponto sebesar Rp250 juta, Gowa Rp250 juta, Marros Rp 250 juta dan Kota Makassar Rp250 juta serta bantuan logistik juga dikirimkan.

Sumber: merdeka.com

Istri Rekam Detik-detik sebelum Suami Tewas Kecelakaan: Ada Kehidupan Lebih Baik di Sana

Baru-baru ini, viral kisah seorang istri yang tak sengaja rekam detik-detik kepergian suami di laman Facebook.

Akun Facebook Dalila Zolkifli, awalnya hanya membagikan sedikit kebahagiaan suaminya.

Namun sayangnya, kebahagiaan sang suami berujung petaka

Kejadian naas tersebut terjadi pada 10 Juli 2020, terlihat dari keterangan foto yang menunjukkan waktu.

Dalila menuliskan bagaimana sosok suaminya yang sedang bahagia hendak membeli motor yang selama ini dia inginkan.

“Katanya dah lama cari moto seperti ini. Body besar, tapi slow, idaman sangat. He once said ‘Kalau la abang dapat motor ini, hidup abang dah complete’,” tulis keterangan akun Dalila Zolkifli.

Terlihat Dalila merekam detik-detik suaminya bertransaksi motor sport berwarna biru tersebut dari dalam mobil.

Dalila menuliskan akan mengusik suami jika sudah sampai di rumah.

“Masa ni aku tahu dia happy gila. Mesti renyih tak berhenti tu, tak sabar sampai rumah usik dia,” tulis Dalila lagi.

Saat suami sudah membawa pulang motor idamannya, Dalila masih mengikuti rapat-rapat sang suami.



Dalila sudah merasakan hal yang mengkhawatirkan.

“Memang aku follow rapat je, Aku risau. Taktau kenapa nak risau padahal bukan pertama kali dia bawa motor. Aku rekamlah dia,” tulis Dalila melanjutkan.

Dalila meyakinkan jika suaminya mengendarai motor tersebut dengan kecepatan sangat pelan.

Namun saat jalanan mulai ramai, sosok suaminya tak terlihat.

Selang dua menit, ternyata di depan jalan ada kecelakaan dan Dalila melihat motor suaminya diangkat.

“Less than 2 minute I saw orang angkat motor ” Allahu ni macam moto dia, minta2 orang lain.”

Dalila lantas turun dari mobil dan mendapati sang suami mengalami pendarahan dan tergeletak di jalan.

Sambil menangis Dalila menghampiri suaminya, banyak suara masuk menenangkan Dalila dan meminta dia untuk menunggu ambulan tiba.

“Terus lari sekuat hari tengah-tengah jalan sambil meraung, macam drama,

“Sabar puan, istigfar banyak-banyak”

“Informasikan ke keluarga lain, beritahu mak dia”

“Puan bisik nama Allah kat telinga dia”

“Puan ada kain tak, pendarahan banyak ni. Compress dulu sementara tunggu ambulan”

“Puan saya orang yang melanggar dia”

“Tidak berhenti puan puan (mbak .. mbak). I cant even breath (aku tidak bisa bernapas)”.

Suami Dalila sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Dalila berharap dia bisa berjodoh dan memiliki anak-anak di surga nanti.

“Semoga kembali berjodoh di syurga.

Mungkin ada kehidupan yang lebih baik di sana, dengan anak-anak yang kita tak sempat miliki di dunia ni. Mungkin”

Tak lupa Dalila berterima kasih kepada seluruh orang yang telah mendoakan arwah sang suami. Kini, almarhum telah dimakamkan.

“Rest well sayang. I love you” pesan terakhir Dalila di atas tanah makan suaminya.

Sumber: tribunnews.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel