Berita Sabaq melaporkan anak laki-laki yang meninggal di Rumah Sakit Umum Shaqra.
Anak dibawa ke rumah sakit
Pihak rumah sakit lantas meminta bocah itu dengan tes swab untuk mengetahui apakah dia terpapar Covid-19 atau tidak.
Saat menerima pemeriksaan, alat yang digunakan patah di dalam hidung,
sehingga dokter menggunakan anestesi umum untuk memperoleh hasil swab dari gurun.
Namun bocah ini dibiarkan tanpa melanjutkan selanjutnya demi kebangkrutan karena sumbatan pada saluran pernapasan. Dia kemudian dinyatakan meninggal.
Abdullah Al Joufan, ayah dari anak yang diterima sejak awal menolak prosedur anestesi umum untuk ditangkap.
Sementara dokter menyetujui, dan menyatakan setelah tindakan sang anak akan ditangani oleh dokter spesialis anak, tetapi staf menyatakan spesialis sedang cuti.
Seperti dikutip dari Gulfnews, Selasa (14/7), Abdullah meminta agar sang anak dipindahkan ke rumah sakit khusus di Riyadh karena kondisinya terus memburuk.
Meskipun dibatalkan, namun ambulan datang terlambat. Ambulans tiba setelah berlalu dinyatakan meninggal.
Abdullah Al Joufan, ayah dari anak yang diterima sejak awal menolak prosedur anestesi umum untuk ditangkap.
Sementara dokter menyetujui, dan menyatakan setelah tindakan sang anak akan ditangani oleh dokter spesialis anak, tetapi staf menyatakan spesialis sedang cuti.
Seperti dikutip dari Gulfnews, Selasa (14/7), Abdullah meminta agar sang anak dipindahkan ke rumah sakit khusus di Riyadh karena kondisinya terus memburuk.
Meskipun dibatalkan, namun ambulan datang terlambat. Ambulans tiba setelah berlalu dinyatakan meninggal.
Sang ayah kemudian menyerahkan dua laporan penyelidikan dan penanganan yang salah atas situasi tersebut.
Dia mendesak Menteri Kesehatan segera membentuk komite investigasi.
Dia juga mendapat panggilan telepon dari Menteri Tawfiq al-Rabiah yang menyampaikan belasungkawa atas kematian putranya, juga dari Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani. Mereka berjanji untuk menindaklanjuti kasus ini.
Sumber: cnnindonesia.com
Dia mendesak Menteri Kesehatan segera membentuk komite investigasi.
Dia juga mendapat panggilan telepon dari Menteri Tawfiq al-Rabiah yang menyampaikan belasungkawa atas kematian putranya, juga dari Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani. Mereka berjanji untuk menindaklanjuti kasus ini.
Sumber: cnnindonesia.com